Jumat, 30 Januari 2009

Batuk..uhuk...uhuk..

Seringkali kita menggoda orang yang sedang batuk dengan kata kata “ TBC lu..” Wah kasihan sekali orang yang kita goda kena TBC itu. Bisa bisa dia jadi tambah batuk..uhuk..uhuk.
TBC itu sendiri merupakan penyakit menular, TBC atau tuberkulose itu disebabkan oleh sejenis kuman yang dinamakan mycobacterium tuberculosis. Banyak orang yang menyangka bahwa TBC ini hanya menyerang paru paru yang biasa menyebabkan batuk, ternyata, kuman ini juga bisa bertengger di tulang, sendi, usus, kelenjar limfe, dan selaput otak.
Gejala utama dari TBC itu sendiri adalah batuk berdahak selama 3 minggu atau lebih, sehingga bila ada kerabat yang batuk lebih dari 3 minggu harus dilakukan pemeriksaan lebih teliti lagi. Meskipun belum tentu terkena TBC. Pencegahan lebih baik daripada pengobatan.
Gejala lain yang mendukung TBC ini bisa berupa : meriang terus, nyeri dada dan sesak napas, dahak bercampur darah, banyak keluar keringat di malam hari serta nafsu makan dan berat badan menurun.Jadi, jangan asal menuduh orang terkena TBC atau sebaliknya, terlalu meremehkan batuk lama tanpa pemeriksaan lebih lanjut. Bagi yang sudah terkena, jangan bersedih..karena TBC bisa diatasi asalkan, kontrol rutin ke dokter, minum obat secara teratur selama 6 bulan, makan makanan yang sehat dan bergizi, dan menjaga kebersihan dan kesehatan tempat tinggal.

Kamis, 22 Januari 2009

Obat Bukan Racun

Setiap kita meminum obat, entah itu obat yang diresepkan dokter atau obat yang kita beli sendiri di apotik, tentu kita berharap obat itu akan menjadi penyembuh untuk penyakit kita. Tapi, apa yang terjadi bila kita salah meminum obat? Tentu saja obat itu akan beralih fungsi menjadi racun di tubuh kita.
Kurang peduli nya manusia terhadap pengetahuan tentang obat apa yang sedang diminumnya merupakan penyebab kesalahan meminum obat. Kadang, hanya berdasarkan pengalaman orang lain dengan keluhan yang sama, kita langsung membeli obat yang sama untuk penyakit kita. Padahal, satu keluhan bukan berarti merupakan satu penyakit yang sama yang bisa diminum dengan obat yang sama.
Terkadang minimnya pengetahuan dari sales obat tentang suatu penyakit dan obat juga mendukung kesalahan dalam minum obat. Memang sih, pasien tidak bisa membeli obat langsung ke sales obat, tapi kadang untuk memperoleh harga yang lebih murah, ada juga pasien yang memaksa membeli obat langsung kepada sales tanpa berobat ke dokter atau tanpa melalui apotik yang ada apoteker nya yang tentu saja lebih kompeten dalam pengetahuan obat obat an.
Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus pendidikan profesi dan telah mengucapkan sumpah berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku dan berhak melakukan pekerjaan kefarmasian di Indonesia sebagai apoteker ( lihat label buku farmasi dengan judul Himpunan Peraturan dan Perundang-undangan Kefarmasian).
Jadi pada akhirnya, sangat diperlukan kesadaran penuh dari diri masing masing untuk menjadikan obat suatu penyembuh, bukan racun.

Senin, 12 Januari 2009

Stem Sel?

Apa sih stem sel itu? Pasti kita sering mendengarnya ya, di bawah ini merupakan tulisan singkat untuk menjelaskan secara umum tentang apa sih stem sel itu?
Stem sel bisa diartikan sebagai sel induk, sel awal mula, atau sel primordial. Sel ini lah yang merupakan cikal bakal pertumbuhan semua organ dan jaringan di tubuh manusia.
Dalam proses pembelahan dirinya, stem sel ini ada yang terspesialisasi menjadi sel yang diperlukan untuk pembentukan atau regenerasi sel sel tubuh makhluk hidup, seperti sel rambut, sel hati, sel kulit dan sebagainya. Tetapi, ada juga stem sel yang tidak terspesialisasi menjadi apa apa.
Stem sel yang tidak terspesialisasi ini akan terus memperbanyak dan memperbaharui dirinya sendiri dalam waktu yang lama. Karena kemampuan stem sel ini lah menjadi bahan riset para ahli supaya dapat memanfaatkan stem sel ini sesuai dengan kebutuhan, di mana hasilnya akan berguna untuk penyembuhan penyakit.
Sehingga, tak heran lagi di jaman tehnologi canggih seperti sekarang ini, stem sel sering disebut sebut dapat menjadikan pengobatan penyakit regeneratif dan reparatif seperti jantung, stroke, diabetes, parkinson, alzheimer dan masih banyak lagi.

Referensi : Dr.CB.Kusmaryanto,SCJ dalam Stem Sel, Sel Abadi Dengan Seribu Janji Terapi, Grasindo (Gramedia Widiasarana Indonesia),Jakarta,2005