Kamis, 11 Desember 2008

Herbal Medicine

Pengobatan dengan menggunakan herbal medicine (jamu), sudah tidak asing lagi di telinga kita. Dari jaman pendahulu kita, obat yang digunakan untuk kesehatan hanya herbal medicine. Diambil dari tanaman yang ada di sekeliling yang sudah terbukti khasiatnya. Memang ada sedikit kelemahannya, herbal medicine ini kadang tidak berdasarkan penelitian tapi hanya berdasarkan efek positif yang sudah dihasilkan dan digunakan turun temurun.
Seiring dengan kemajuan tehnologi, herbal medicine tergantikan fungsinya dengan obat kimia. Beberapa obat kimia memang bekerja lebih cepat untuk menyembuhkan.
Tapi sekarang, herbal medicine kembali digunakan. Banyak orang yang ingin kembali menggunakan sesuatu yang natural.
Tapi, yang sangat disayangkan adalah, beberapa herbal medicine yang sekarang diproduksi justru dicampur dengan obat kimia yang notabene harus dengan resep dokter.
Komplikasi jangka panjang akan terjadi, seperti steroid yang akan menimbulkan efek moon face bagi pengguna jangka panjang.
Sediaan herbal medicine yang sekarang dapat dikonsumsi bisa berbagai macam. Ada yang sudah dikemas dalam bentuk kapsul, sachet kecil untuk sekali minum, atau masih dalam bentuk bagian tanaman itu sendiri yang nantinya bisa direbus dan diambil sari patinya. Yang dalam bentuk kapsul itu sendiri, bisa dibuka dan dicampur dengan yang lain untuk direbus. Biasanya ada yang menerapkan aturan penggunaan dengan merebus di dalam 2 gelas sampai menguap menjadi kira kira satu gelas. Dan dari satu gelas yang tersisa itu yang untuk diminum secara bertahap.
Tidak semua dokter setuju dengan herbal medicine. Tapi ada beberapa juga yang setuju. Dan belakangan ini beberapa pabrik farmasi juga sudah banyak mulai menggunakan ekstrak tanaman untuk dapat diberikan oleh dokter ke pasien. Mungkin perbedaannya di sini, ekstrak tanaman yang digunakan dan dibuat oleh pabrik farmasi ini sudah melalui beberapa penelitian oleh professional ahli.

Tidak ada komentar: