Dokter Pesona ngantuk banget nih. Semalam dia sibuk karaoke sama teman teman detailer obat. Biasa, sebagai “ungkapan terimakasih” atas “jasanya” dokter Pesona sering dapat jamuan gratis dari teman teman detailer obat.
Tapi bukan itu masalahnya, yang jadi masalah hari ini dokter Pesona kena giliran jaga malam. Ngantuk nya luar biasa, karena malam sebelumnya dia kurang tidur. Akhirnya, dia curi curi kesempatan buat tidur sejenak waktu jaga. Kebetulan banget, malam itu memang lagi sepi pasien (orang orang lagi pada sehat kali ya). Maka, puaslah dokter Pesona tidur di kamar jaga.
Pukul 2 malam menjelang pagi, tiba tiba dokter Pesona dapat panggilan ke IGD (Instalasi Gawat Darurat). Ada pasien cowok sesak napas katanya. Sambil mata masih setengah melek dan kaki terseret seret, dokter Pesona mendatangi IGD. Dilihatnya, pasien tidak begitu sesak napas, saat diperiksa tanda vital dan pemeriksaan fisik pun tidak ada tanda tanda pasien mengalami sesak napas berat. Tapi, karena pasien mengaku masih sesak napas, dipasanglah oksigen dihidung sambil di observasi.
Sambil menunggu observasi, dokter Pesona tanya jawab sama pasien dengan gaya tebar pesona nya meskipun masih ngantuk. Ternyata, selidik punya selidik, pasien ini lagi stress berat habis diputus sama pacarnya. Wah, ini sih kategori penyakit psikis pikir dokter Pesona. Tapi, orang tua pasien tidak mau percaya begitu saja, mereka meminta dengan sedikit memaksa untuk dilakukan pemeriksaan jantung. Takut anak laki laki kebanggaan mereka sakit jantung. Oke lah, atas permintaan keluarga dilakukan pemeriksaan rekam jantung EKG ( Elektrokardiogram ). Dan memang sih, hasil nya dalam batas normal karena memang bukan serangan jantung.
Dokter Pesona yang memang sudah gak dapat menahan kantuk lagi, belagak masih membaca kertas hasil rekam jantung itu sambil menunduk. Gambar grafik turun naik di kertas itu tiba tiba semakin pudar ….menjadi berbentuk lingkaran…..lingkaran berputar putar….menghilang…dan…”Dok ! Anak saya gimana?” tiba tiba orang tua pasien bertanya. Astaga..ternyata dokter ganteng itu lagi tidur sambil memegang kertas. Untung tidak mengorok...
( Dokter Pesona hanya fiktif, mohon maaf bila ada kesamaan nama, kejadian dan lokasi )
Tapi bukan itu masalahnya, yang jadi masalah hari ini dokter Pesona kena giliran jaga malam. Ngantuk nya luar biasa, karena malam sebelumnya dia kurang tidur. Akhirnya, dia curi curi kesempatan buat tidur sejenak waktu jaga. Kebetulan banget, malam itu memang lagi sepi pasien (orang orang lagi pada sehat kali ya). Maka, puaslah dokter Pesona tidur di kamar jaga.
Pukul 2 malam menjelang pagi, tiba tiba dokter Pesona dapat panggilan ke IGD (Instalasi Gawat Darurat). Ada pasien cowok sesak napas katanya. Sambil mata masih setengah melek dan kaki terseret seret, dokter Pesona mendatangi IGD. Dilihatnya, pasien tidak begitu sesak napas, saat diperiksa tanda vital dan pemeriksaan fisik pun tidak ada tanda tanda pasien mengalami sesak napas berat. Tapi, karena pasien mengaku masih sesak napas, dipasanglah oksigen dihidung sambil di observasi.
Sambil menunggu observasi, dokter Pesona tanya jawab sama pasien dengan gaya tebar pesona nya meskipun masih ngantuk. Ternyata, selidik punya selidik, pasien ini lagi stress berat habis diputus sama pacarnya. Wah, ini sih kategori penyakit psikis pikir dokter Pesona. Tapi, orang tua pasien tidak mau percaya begitu saja, mereka meminta dengan sedikit memaksa untuk dilakukan pemeriksaan jantung. Takut anak laki laki kebanggaan mereka sakit jantung. Oke lah, atas permintaan keluarga dilakukan pemeriksaan rekam jantung EKG ( Elektrokardiogram ). Dan memang sih, hasil nya dalam batas normal karena memang bukan serangan jantung.
Dokter Pesona yang memang sudah gak dapat menahan kantuk lagi, belagak masih membaca kertas hasil rekam jantung itu sambil menunduk. Gambar grafik turun naik di kertas itu tiba tiba semakin pudar ….menjadi berbentuk lingkaran…..lingkaran berputar putar….menghilang…dan…”Dok ! Anak saya gimana?” tiba tiba orang tua pasien bertanya. Astaga..ternyata dokter ganteng itu lagi tidur sambil memegang kertas. Untung tidak mengorok...
( Dokter Pesona hanya fiktif, mohon maaf bila ada kesamaan nama, kejadian dan lokasi )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar